Yarusalem adalah kota tua yang sangat suci, kota ini dianggap
keramat oleh tiga agama yaitu Kristen, Islam, dan Yahudi. Agama, dalam ilmu
filsafat agama terletak paling bawah, Karena segala sesuatu yang berkaitan
dengan agama sangat sensitif dan cendrung mengakibatkan perpecahan antar sesama
manusia, orang rela mati demi agama.
Sikap yang dilakukan oleh Donald Trump yang telah mengakui
bahwa Yarusalem menjadi ibukota Israel adalah keputusan yang “benar”. Trump
orang hebat, beliau adalah presiden pertama Amerika yang telah berani
mengumunkan secara terang-terangan persetujuan tersebut, sontak keputusan ini
langsung ditanggapi oleh dunia internasional dan menjadi berita hangat akhir
tahun 2017 ini, hal itu tak lepas bahwa Yarussalem yang telah puluhan tahun
berstatus sengketa atas nama negara dilatarbelakangi agama yang sangat kental. Pernyataan
Trump tersebut sangat berani, kalau kata orang “Laki benget” sebab setelah
puluhan tahun Amerika berdiri tegak di belakang Israel untuk memerangi Rakyat Palestina
tapi tidak pernah memberikan pernyataan berani seperti apa yang dilakukan oleh
Donald Trump kemarin, Pemimpin Amerika sebelumnya hanya berani bermain dari
belakang seperti Josh W Bus, Barack Obama, hingga yang baru-baru ini Hairy
Clington yang mengakui bahwa dia yang mendanai ISIS.
Pernyataan yang kontroversial itu adalah langkah yang paling
jitu sebagai pemicu meledaknya perang dingin yang telah berlangsung beberapa
puluh tahun belakangan. Pernyataan itu ibarat menekan tombol pemicu bom
meledak. Perang dingin yang tak terlihat tersebut sebentar lagi akan meledak
dan memanas di seluruh dunia, “ini agama bung”, orang rela mati demi agama.
Bom ini akan meledak di seluruh penjuru dunia, akan lahir
lebih bayak lagi organisasi baik itu legal maupun ilegal yang bertujuan sama
yaitu berperang. Tidak lama lagi generasi ini akan menikmati gelombang perang
dunia ke-III, terutama Indonesia yang memiliki ideologi agama sangat besar
diiringi dengan ilmu pengetahuan yang sangat kecil.
Banyak yang sadar akan ini, Trump membuka “pintu” itu, dia
menjelaskan apa yang sebnarnya terjadi di Timur Tengah bahwa Amerika adalah
maskot dari kekacauan disana dan telah menjadi rahasia umum selama ini. Trump
bukanlah orang yang munafik, dari perawakannya yang keras dan tegas, dia mengatakan
tidak suka dengan tidak suka, mengatakan suka dengan suka, dia realistis,
berani untuk mengungkapkan keputusan itu secara gamblang.
Turkey lewat Erdogan adalah negara yang berani menentang
pernyataan itu, maklum peralatan perang mereka jauh diatas sehingga mereka
memiliki kapasitas untuk menentang Amerika. Setelah turkey, Inggris juga
mengecam pria berani tersebut, dengan seganjil alasan yang mereka utarakan, kita
tidak tau dibalik semua itu, yang terakhir Jokowi juga turut bersuara dan
mewakili nama Indonesia di panggung dunia sebagai salah satu negara yang menentang
itu, beliau berani sekali atau mungkin nekat.
Ada beberapa negara kuat yang belum bersuara seperti Rusia,
Jerman, Korea, Francis, yang sangat ditunggu-tunggu. Apakah sama dengan Turkey
dan inggris? Atau sebaliknya?. Mungkin sekarang negara – negara yang memiliki
tenaga nuklir yang sangat besar tersebut sedang rapat besar untuk menentukan
pendapatnya akan hal ini.
Ya.. Nuklir, senjata yang sangat berbahaya itu menjadi
standar kekuatan militer suatu negara, seperti Rusia, Jepang, Irak, Korea
Utara, dan Amerika adalah negara-negara terdepan yang punya banyak senjata
mematikan itu. Tak lama lagi kita akan menghirup aroma nuklir dimana-mana. Negri
ini akan sama nasibnya seperti Chernobyl, Karena kita tak punya senjata itu,
kita hanya punya ideologi agama menjadi senjata paling kuat.
Perang yang dipicu oleh agama seperti ini bukan yang pertama
kali terjadi, saat perang dunia ke-II tentara Nazi Jerman yang dipimpin oleh
Hitler pernah mengatasnamakan agama dalam misinya yaitu anti Yahudi, sehingga awal
abad ke-20 adalah tahun-tahun yang kelam bagi umat Yahudi, pembantaian
dimana-mana, pemerkosaan, dan penyiksaan oleh Nazi kala itu. Apakah kali ini
Yahudi akan balas dendam? Lalu siapa korbannya?, Nazi sudah lama tak terdengar
mungkin ada namun jumlahnya tak lagi besar dan sebanyak dulu, tidak sebanding
dengan tentara Yahudi sekarang, lalu siapa? Umat Islam?.
Kemungkinan umat Islam akan menjadi terget utama dari perang
ini, kita tidak tahu dan saya sendiri tidak mempunyai kapasitas untuk
mengatakan itu. Yang terpenting atas peryantaan yang diumunkan oleh Trump
kemarin adalah sebuah kode bahwa perang itu akan segera dimulai, apabila
tujuannya umat Islam, Indonesia jelas akan masuk dalam daftar, karena menjadi
penganut Islam terbesar di dunia, apakah
kita siap? Sudah berapa nuklir yang kita punya? Satu? Dua? Atau lebih? Atau
belum punya?. Yaaa bersiaplah untuk berperang, karena bukti berada tepat di depan
kita bersama, setidaknya cukup dengan berdo’a kepada Allah bahwa tidak akan
terjadi apa-apa dengan tanah air
tercinta ini.
Indonedia
tanah air beta
Pusaka
Abadinan Jaya,
Indonesia
sejak dulu kala...
Selalu
dipuja-puja bangsa,
Disana tempat
lahir beta..
Dibuai
dibesarkan bunda, tempat belindung dihari tua....
Sampai akhir
menutup mata....
Ideologi Agama lagi-lagi penyebab utama dari pada perpecahan
ini. Umat Islam dunia akan bersatu dan menjadi salah satu peserta terkuat dalam
perang ini. Teroris ini, teroris itu, siapa yang teroris? Beramai-ramai
panji-panji Islam akan bermunculan guna menabuh perang kepada Amerika (Yahudi),
siapa yang akan menang dari pertikaian ini? Seharusnya yang jadi pertanyaan
bukan itu. Siapa yang berada dibelakang semua ini???
Komentar