Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Berkarya dan Bebas

Ada sesuatu paling penting yang harus kita pahami tentang kehidupan, yaitu berhentilah mencoba untuk mencari bahagia. Sebagian besar manusia di dunia ini belomba untuk mencari kebahagiaan misalnya tentang bagaimana berusaha terlihat berbeda sementara menjadi diri sendiri sudah cukup untuk membuatmu jadi berbeda. Kebahagiaan selalu saja dikaitkan dengan materi, tahta, istri yang cantik, kebutuhan seks yang menyenangkan, kehidupan sejahtera dan juga mimpi yang diangankan dapat terwujud sempurna. Tetapi kebahagian bukan saja tentang itu semua, justru ketika kita hendak mengejar itu sesungguhnya kita tidak akan benar-benar menemukannya. Sebuah penolakan, harapan yang hilang, perasaan yang selalu dihantam rasa sakit bertubi-tubi peri. Semua orang sudah tahu bahwa semua itu akan terjadi, hal inilah yang membuat banyak orang gagal ketika berusaha menggapai mimpi dan memilih menjadi hidup mayoritas seperti menikah saja, berhenti berharap dengan mimpi atau banting setir unt

Menjadi Sarjana di UIN Imam Bonjol

Delapan Agustus lalu saya sudah khatam dari mahasiswa untuk menjadi sarjana yang tidak pernah saya benar-benar diperjuangkan. Pertayaannya, apakah untuk menjadi sarjana di UIN Imam Bonjol Padang sesulit itu? Yah, bengini. Saya masuk ke kampus ini karena “Pelarian” setelah tidak lulus di Olahraga UNP, Teknik Kimia dan Sipil Unand terakhir Tehnik Industri UGM. Namum ekspektasi setinggi itu harus pupus karena “terundang” ke kampus ini. Dari sudut pandang saya kampus ini memiliki beberapa keunikan dengan sistemnya yang mungkin tidak pernah bisa ditemukan di kampus lain mulai dari pimpinan, dosen, pegawai, preman ¸ orang gila, mahasiswa, sistem pembelajaran, dan akademik amburadul.   Ketika masuk ke kampus ini (masih IAIN kala itu)   yang terlihat pertama kali adalah sampah bertaburan mungkin karena baru selesai libur panjang barangkali, secara spontan papa langsung berpendapat yang sampai sekarang tidak pernah saya lupakan: “Bang, kok dapek kalau ado kampus lain, yang bisa lulu