Jangan
Jadikan Gagal “move on” Menjadi Penyakit
Move on
berasal dari dua kata yaitu move
berarti pindah dan on yang memiliki beberapa
arti “di, atas, pada, tentang, untuk” namun
apabila dua kata tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan, artinya berpindah,
istilah move on ini acap kali
diterjemahkan berbeda oleh kebanyakan orang tergantung keinginan.
Kata
move on sudah tak asing di telinga, mulai
siswa SD sudah mengerti makna dari
istilah bahasa inggris tersebut, sebagian besar anak muda jaman sekarang menggunakan
istilah move on tersebut dalam urusan
percintaan, banyak kasus yang menjerat
siswa SD, SMP, SMA, bahkan tingkat mahasiswa yang memakai kata move on ini dalam urusan percintaan
mereka. “Kau harus lupakan dia dan move
on dari dia, karena masih banyak laik-laki/wanita lain yang lebih baik” kata-kata yang serupa itu sering terdengar,
sebagian orang menyikapinya dengan cara yang berbeda, ada yang berhasil dan ada
juga yang gagal.
Gagal
move on. Istilah tersebut kemungkinan
besar akan bermetamorfosis menjadi racun dalam hidup, karena orang yang gagal move on, adalah orang-orang yang tetap
melangkah kedepan namun pikiran dan hati mereka masih berada di belakang. Memang,
melupakan sesuatu yang indah itu sangat sulit, namun kita harus sadar bahwa setiap
awal pasti ada akhir, entah akan berakhir indah (happy ending) atau buruk (sad
ending).
Andai
saja hukum Islam berlaku untuk move on
maka hukumnya adalah haram, karena lebih banyak mudarat yang akan didapatkan
dibandingkan manfaatnya. Ada beberapa dampak psikologis disebabkan oleh gagal move on, yang pertama menangis, hal ini
adalah pilihan utama seseorang ketika sedang sedih, apalagi ketika mereka
mengigat tentang masa lalunya yang indah, bisa berjam-jam bahkan berhari-hari
pun betah untuk menagis, dan akhirnya membuat mata bengkak. Kedua, lebih sering
berkhayal, bekhayal juga banyak mudaratnya dengan aktivitas sehari-hari,
berkhayal memakan waktu yang lumayan banyak bahkan ada yang tak mau makan cuma
karena berkhayal yang tak jelas tentang masa lalu. Selanjutnya yang paling
mengerikan, ada yang rela bunuh diri karena gagal move on, mungkin pilihan ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang
berpikir pendek yang rela bunuh diri hanya karena tak bisa melupakan masa lalu.
Terakhir adalah perubahan hormon, ketidak stabilan emosi dan perasaan pada diri
sesorang disebabkan karena adanya perubahan pada produksi hormon cortisol, dopamine, neropineptrine, dan serotonin. Keempat hormon tersebut akan
mempengaruhi kondisi psikologis seseorang secara langsung, misalnya peningkatan
hormon cortisol akan memicu stres,
sedangkan ketiga hormon lainnya yang semula berfungsi untuk menimbulkan
perasaan bahagia justru terhambat memproduksinya, efeknya bukan rasa nyaman dan
senang yang tercipta dalam tubuh, justru perasaan-perasaan negatif seperti
rendah diri, takut, sedih, tertekan, dan cemas.
Salain
dampak psikologis, orang yang gagal move
on secara berlebihan juga akan merusak kesehatannya sendiri. Pertama adalah
kerontokan pada rambut, kejadian ini sebagian besar terjadi kepada wanita, karena
wanita yang sedang merasa kehilangan atau depresi akan mengakibatkan kerontokan
rambut yang cukup parah. Menurut ilmu kesehatan, paska patah hati produksi korisol dalam tubuh yang meningkat
menyebabkan rambut lebih mudah patah. Bahkan rambut bisa mengalami kerontokan
hingga 30% atau lebih, tergantung pada tingkat stres yang dialami. Kedua, melemahnya
sistem imun dan meningkatnya resiko penyakit, karena memikirkan sesuatu dengan
terlalu berlebihan bahkan depresi, seseorang bisa saja tidak akan memperhatikan
kesehatanya sehinga sistem kekebalan tubuhnya akan menurun secara signifikan,
pada akhirnya segala macam penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh dan
mengrogotinya. Sampai disini anda masih mau gagal move on?. Selanjutnya adalah jerawat, pikiran dan perasaan negatif
akan menyumbat pori-pori pada kulit wajah yang dilalui pembuluh darah yang
nantinya akan tumbuh bintik-bintik jerawat. Terakhir adalah gangguan otak,
sebuah penelitian menunjukkan jika patah hati yang disebabkan karena masalah
percintaan dapat membuat otak bagian secondary
somatosensory cortex beraksi dan akan memunculkan gejala seperti nyeri,
pegal, dan rasa yang tidak nyaman pada tubuh. Ngeri.....!!!
Oleh
karena itu janganlah terlalu larut dengan apa yang terjadi di masa lalu, tataplah
jalan ke dapan dan jadikan masa lalu menjadi guru untuk belajar move on, mulailah dengan aktivitas yang
bermanfaat dengan mendekatkan diri dengan keluarga, sahabat, dan melakukan
sesuatu yang bermanfaat seperti berolahraga, membaca buku, manjalankan hobi,
dan segala hal yang membuatmu lupa dengan masa lalumu dan move on dari semua itu. Karena masa lalu adalah sejarah, masa
sekarang adalah anugerah dan masa depan adalah misteri. Sekian.
Komentar